Translate

Rabu, 02 April 2014

KREDIT USAHA RAKYAT.


SUARA KARYA . JAKARTA (Suara Karya) Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil serta Menengah (Mennegkop dan UKM) Suryadharma Ali menyatakan, kekecewaannya terkait rendahnya serapan kredit usaha rakyat (KUR).

Hingga semester I 2009, penyerapan KUR melalui bank-bank pelaksana hanya mencapai Rp 1,9 triliun dari plafon Rp 20 triliun. Sementara, pada 2008, penyerapan KUR mencapai Rp 12,5 triliun dari plafon Rp 14,5 triliun. "Pada tahun 2008 serapan KUR cukup menggembirakan. Tapi, pada semester perta-ma tahun ini sangat memprihatinkan," kata Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (23/7),. setelah membuka acara Temu Nasional Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).

Dia menilai, bank-bank pelaksana KUR harus serius menjalankan penyaluran KUR untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta koperasi. Faktor bank-bank pelaksana menjadi salah satu penyebab lambannya penyaluran KUR, sehingga realisasi kredit sangat rendah.

"Saya meminta kepada Bank Indonesia (BI) agar aturan atau ketentuan yang menyebabkan semakin lambatnya penyaluran KUR ditinjau kembali," tuturnya.

Suryadharma . lantas mencontohkan ketentuan BI. Checking yang mengharuskan perbankan untuk mengecek dan memverifikasi hingga ke lapangan pelaku UMKM dan koperasi yang mengajukan kredit. Selanjutnya, hasilnya harus dilaporkan ke BI. Persyaratan BI Checking ini menjadi salah satu kendala utama penyaluran kredit.

Padahal, sebagian besar kredit yang diajukan pelaku usaha mikro berkisar di bawah Rp 5 juta. Oleh karena itu, Suryadharma meminta ketentuan BI Checking kepada pelaku usaha mikro diserahkan kepada perbankan. "Karena bagaimanapun perbankan tidak akan meninggalkan prinsip-prinsipprudent (kehati-hatian) mereka," katanya.

Oleh karena itu, saat ini sedang dipertimbangkan untuk melibatkan bank swasta dan bank pembangunan daerah (BPD) untuk menyalurkan KUR. Ini dilakukan untuk mendorong serapan kredit tersebut oleh UMKM dan koperasi.

Sementara itu. Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Abdul Salam mengatakan, pihaknya tak membatasi pengucuran KUR dan berupaya memenuhi seluruh kebutuhan. BRI juga tetap berkomitmen untuk mengucurkan KUR dan akan terus digenjot sesuai target pemerintah. Pemerintah sendiri meningkatkan penjaminan untuk program ini menjadi Rp 20 triliun.

Sumber : KEMENTRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar