Translate
Senin, 25 Agustus 2014
Selasa, 01 Juli 2014
Sabtu, 21 Juni 2014
Hari Nelayan Palabuhanratu Ke 54
Pelabuhan Ratu-peringatan Hari Syukuran Nelayan ( HSN )
Pelabuhan ratu yang di gelar di Tempat Pelelangan Ikan
(TPI)Berlangsung meriah (18/6)kemarin.
Pantauan kami,ribuan masyarakat baik dalam maupun luar
kabupaten sukabumi menyesaki Kota Pelabuhan Ratu,
mereka sengaja datang untuk menyaksikan upacara
dalam peringatan hari nelayan yang ke-54 tersebut.
Tidak hanya masyarakat luar dan dalam kabupaten sukabumi
yang hadir jajaran muspida pun nampak hadir di
tengah tengah kemariahan acara tahunan tersebut.
seperti,kapolres sukabumi AKBP asep heri suheri,
dandim 0622 kabupaten sukabumi,ketua DPRD
kabupaten sukabumi badri suhendi,dan wakil nya
Asep wahyu nirawana booestami,kepala dinas perikanan
dan kelautan(Kadis DKP)kab sukabumi,
kepala PPN pelabuhan ratu dan sekretaris
DKP provinsi jawa barat.
Kegiatan yang dilakukan oleh ribuan nelayan di
Palabuhanratu tersebut mengerahkan ratusan kapal
perahu tradisional untuk mengiring sesaji yang
sudah dipersiapkan oleh sesepuh yang ada di
Palabuhanratu khususnya di Desa Jayanti.
Adapun barang-barang yang dibuat menjadi sesajen
adalah satu kepala kerbau, ayam bakakak, buah-buahan,
uang dan hasil bumi lainnya.
"Ritual Larung Saji ini sudah ada sejak nenek moyang kami,
acara hari nelayan ini kami laksanakan sebagai rasa syukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rizkinya
kepada para nelayan," kata Ketua Panitia Larung Saji
Desa Jayanti, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Menurut Sudiarto, Larung Saji ini bukanlah kegiatan
"syirik",tetapi pihaknya ingin mempertahankan adat
istiadat warga di Palabuhanratu yang sudah melakukan
ritual ini sejak ratusan tahun lalu.
Sehingga, dengan masih adanya ritual seperti ini
bukan berarti berbeda pemahaman dengan pihak
Pemkab Sukabumi yang perayaan Hari Nelayan tersebut
hanya sebatas menebar tukik atau benih
ikan kakap merah dan putih.
Walaupun ada sesajen yang ditaburkan pada Hari Nelayan itu,
tujuannya sebagai ucapan terima kasih yang selama
setahun ini para nelayan di Palabuhanratu
tidak henti-hentinya menangkap ikan dan bukan berarti
sesajen itu diberikan kepada makhluk halus atau jin
tetapi ditebar ke laut agar menjadi
sumber makanan untuk ikan.
Adapun lokasi Larung Saji tersebut berada di 5 mil laut
dari Desa Jayanti yakni di spot Jero Kidul Ciracek
yang merupakan tempat berkumpulnya ikan atau
Fishing Ground.
"Ritual Larung Saji ini akan kami pertahankan
sampai anak cucu kami,jika ada perbedaan dalam
merayakan Hari Nelayan dengan Pemkab ini bukanlah
masalah karena pihak pemerintah lebih kepada
acara seremoninya," tambahnya.
Sementara, sesepuh nelayan Desa Jayanti,Ibong mengatakan,
Larung Saji ini juga bertujuan sebagai permintaan rizki
kepada Allah SWT produksi ikan terus
meningkat sepanjang tahun,
selain itu juga untuk membersihkan diri dari jiwa
yang kotor selama satu tahun ini.
Adapun pada ritual tersebut nelayan berebut hasil bumi
yang ditabur di tengah laut
dan memandikan perahunya dengan air laut yang,
sudah menjadi kebiasaan para nelayan
yang menganggap hal itu bisa membawa berkah.
Jumat, 20 Juni 2014
Kamis, 17 April 2014
Suatu Nikmat Yang Terbaik
Nikmat terbaik adalah segala kejadian yang membawa kita semakin dekat kepada Allah, betapapun itu menyakitkan. Sama seperti rasanya bila hati yang bahagia tiba-tiba datang menghempas cobaan. Cobaan datang bertubi-tubi.Terasa perih, hatipun bertanya, Mengapa ini terjadi? Mengapa harus aku? Itulah yang dialami seorang ibu, ketika dirinya mendapatkan tugas keluar kota dari kantor, suami dan anaknya ikut mengantarkan ke bandara dan melambaikan tangan kepadanya. Hal itu tidak pernah dilakukan, hatinya bertanya-tanya, entah kenapa suaminya melakukan hal itu, sampai pesawatnya berangkat. Sore harinya kakak memberitahukan suaminya mendapatkan serangan jantung dan dirawat di ICU di rumah sakit tak lama kemudian mendapatkan kabar bahwa suami tercinta telah berpulang kepada Allah.
Cobaan itu cukup membuatnya lemah dan tak berdaya, orang yang mendampingi hidupnya puluhan tahun meninggalkan dirinya dan anak-anaknya tanpa ada pesan apapun. Ditengah kegalauan hati, sampai suatu pagi kendaraannya mengalami kecelakaan, anaknya selamat namun dirinya harus terbaring di rumah sakit selama satu minggu. Air matanya habis terkuras, tidak lagi sanggup untuk berpikir bagaimana harus menjalani kehidupan bahkan tidak lama setelah bekerja kembali, perusahaannya bekerja akan ditutup dan dirinya kena PHK. Terasa lengkap sudah kemalangannya sampai menjerit kepada Allah dalam doa, 'Ya Allah, aku tidak sanggup lagi!' Disaat dirinya benar-benar hancur dan habis. Kasih sayang Allah menghampiri dirinya, semua cobaan, musibah dan ujian yang dihadapinya telah membuat dirinya semakin dekat kepada Allah. Sholat fardhu yang dulu seringkali ditinggalkan, sekarang lebih giat dikerjakan. Bersama anak-anaknya senantiasa mengingatkan bahwa hanya Allahlah tempat untuk bergantung dan memohon pertolongan. Peristiwa yang telah dilalui oleh dirinya dan anak-anaknya telah menumbuhkan empati terhadap penderitaan orang lain.
Akhirnya beliau mendapatkan pekerjaan dengan fasilitas yang jauh lebih baik lagi. Bahkan kondisinya sekarang justru lebih dekat kepada Allah dan anak-anak lebih bisa mensyukuri hidup apapun yang Allah telah anugerahkan bagi keluarganya. 'Alhamdulillah, melalui Rumah Amalia perjalanan hidup yang penuh cobaan saya bisa merasakan kesejukan & melewati semua itu dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah. saya bisa berbagi dengan orang yang pernah mengalami penderitaan seperti saya.' Tutur beliau sore itu, air matanya nampak mengalir, wajahnya terlihat penuh syukur kepada Allah. 'Tidak ada satupun musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatunya.' (QS. at-Taghaabun : 11).
Senin, 14 April 2014
Rabu, 09 April 2014
BI CHECKING via internet
Gimana cara melihat status kita di BI checking ?
Masyarakat dapat memperoleh IDI Historis atas nama dirinya sendiri
melalui lembaga keuangan peserta SID yang memberikan fasilitas
penyediaan dana/pembiayaan kepada masyarakat tersebut.
Selain itu, IDI Historis juga dapat diperoleh melalui Bank Indonesia secara Gratis, tanpa dipungut biaya. Caranya, masyarakat dapat mengunjungi Gerai Info Bank Indonesia, atau Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.
Permintaan juga dapat disampaikan secara online melalui website Bank Indonesia dengan melengkapi formulir online yang disediakan, setelah mendapat jawaban melalui email, hasil cetaknya dapat diambil di Gerai Info Bank Indonesia atau Kantor Bank Indonesia setempat.
Anda dapat mengisi formulir secara online pada tautan di bawah ini
BI CHEKING VIA INTERNET
Selain itu, IDI Historis juga dapat diperoleh melalui Bank Indonesia secara Gratis, tanpa dipungut biaya. Caranya, masyarakat dapat mengunjungi Gerai Info Bank Indonesia, atau Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.
Permintaan juga dapat disampaikan secara online melalui website Bank Indonesia dengan melengkapi formulir online yang disediakan, setelah mendapat jawaban melalui email, hasil cetaknya dapat diambil di Gerai Info Bank Indonesia atau Kantor Bank Indonesia setempat.
Anda dapat mengisi formulir secara online pada tautan di bawah ini
BI CHEKING VIA INTERNET
Sumber:
www.bi.go.id
Langganan:
Postingan (Atom)